Minggu, 13 Juli 2008

Power Metal Adaptasi Modern Rock


- Formasi terbaru Power Metal

Nama grup musik Power Metal begitu meraja di kancah musik rock Indonesia di awal tahun 1990 an. Kejayaan band asal Surabaya itu memang tak terelakkan sejak mereka menempatkan diri sebagai band terbaik dalam ajang Festival Rock Indonesia V (1989) yang diselenggarakan Log Zhelebour. Meledaknya album debut Power One (1991) juga semakin membuka jalan mereka di industri musik.

Seiring bergulirnya waktu, kegarangan band yang selalu menunjukkan permainan speed metal di lagunya itu mulai tersamar. Nama Power Metal seolah meredup di bawah bayang-bayang grup-grup band yang banyak bermunculan.

Tapi di antara deretan nama grup band baru dan meningginya gaung musik pop di tanah air Power Metal ternyata masih tetap eksis bermusik. Lama tak muncul di permukaan, band yang terakhir kali merilis album Kebesaranmu (2004) itu ternyata tetap terjaga dan telah menyiapkan sebuah karya baru.

“Kami membuat album baru dan sekarang sudah jadi,” tegas Ipunk saat ditemui sebelum tampil di acara ‘Balai Pemuda Indie Rock Exhibition’, Jumat (4/7) malam. Gitaris Power Metal itu meyatakan jika album terbarunya akan diberi judul Power Science. “Karena dalam pengerjaan album kami mengembangkan teknik-teknik permainan yang ada ditambah dengan unsur modern rock, eksplorasi teknologi,” terangnya.

Karena itulah di dalam album terbaru nanti Power Metal menyajikan rasa rock dengan sentuhan beragam. Unsur musik rap, tekno hingga orkestra mereka kemas dalam ciri khas musik Power Metal.

Tidak hanya corak musik baru mengikuti jaman yang menandai eksistensi Power Metal. Band yang dikenal dengan single pertamanya Satu Jiwa itu kini juga terdiri dari personel baru. Hanya posisi pemain gitar saja yang masih diisi personel asli. Saat ini Power Metal terdiri dari Ipunk (gitar), Eko (drum), Sastro (keyboard), Baba (bass), Zacky (vocal) dan Lucky (additional gitar).

“Rasanya lebih fresh, bebas mengeluarkan idealis dan ideologi bermusik,” ujar Ipunk saat ditanya keberadaannya bersama para personel baru. Ia tidak mempermasalahkan jika nantinya banyak penggemar Power Metal yang merasakan perbedaan. “Gak masalah jika pecinta musik merasa lain, karena sebenarmya kekuatan Power (Metal) ada di tim,”tegasnya.

Jika meruntut perjalanan karier musiknya, Power Metal bisa dikatakan sebagai salah satu grup musik Surabaya atau Jatim yang turut memberi warna dunia musik tanah air. Bermula dari kelompok musik anak muda bernama Power, nama Power Metal berikutnya ditetapkan sejak bulan September 1987. Di awal berdirinya band ini beranggotakan Pungky Deaz (vocal), Ipunk (gitar), Hendrix Sanada (bas), Raymond Ariasz (keyboard) dan Mugix (drum).

Pasukan rock yang awalnya membawakan lagu-lagu milik Metallica, Anthrax, Helloween, Loudness atau Yngwie J. Malmsteen itu mulai mencatat prestasi. Juara pertama Festival Rock Remaja se Jatim di Lumajang tahun 1987 dan gelar juara pertama Festival Rock se-Jawa di Kediri (1988) sukses diraih. Puncak kepiawaian mereka tunjukkan dengan menjuarai Festival Rock Indonesia V (1989). Kala itu mereka bersaing dengan Andromedha (Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta).

Formasi Power Metal mengalami perubahan ketika mereka menyiapkan album perdana. Dengan personel Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991). Berikutnya berturut-turut mereka melepas album Power Mission (1992), Power Demons(1993), Serigala (1995), Pesta Dansa (1996), Peace, Love & War (1999), Topeng-Topeng Murka (2002) dan Kebesaranmu (2004). ko


Tidak ada komentar: